Diabetes disebabkan dari makanan yang kita konsumsi. Mengkonsumsi makanan yang manis-manis secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit berbahaya, seperti diabetes. Sedangkan hipertensi disebabkan dari mengkonsumsi makanan yang asin-asin secara berlebih. Kedua penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya, terutama bagi wanitayang sedang hamil karena dapat terjadi komplikasi dan menyebabkan kematian bagi ibu dan bayi-nya. Sedangkan bagi wanita yang sedang tidak hamil, dapat terjadi komplikasi pada organ dalam seperti jantung dan ginjal sehingga mengganggu fungsi organ tersebut.
Pada dasarnya laki-laki dan wanita memiliki peluang yang sama terkena diabetes. Bila dilihat dari faktor risiko, wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena wanita memiliki Body Mass Index (BMI) lebihbesar, siklus bulanan (Menstruasi / HAID), pasca menopause yang membuat distribusi lemak tubuh menjadi mudah terakumulasi akibat proses hormonal tersebut sehingga wanita berisiko menderita diabetes. Wanita yang memiliki berat badan ideal pada usia produktif, tidak merokok, idak memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol, maka wanita ini sulit terserang diabetes.
Diabetes juga disebabkan dari faktor genetik, Gen yang diturunkan orang tua kepada anak memperbesar peluang terkenanya diabetes. Jika salah satu orang tua memiliki riwayat diabetes maka 25% anaknya (perempuan / laki-laki) akan mengidaap diabetes. Apabila kedua orang tuanya memiliki riwayat diabetes maka 75% anaknya mengidap diabetes. 80% risiko diabetes dipengaruhi oleh lingkungan.
- Kelahiran caesar
Setidaknya ada 4 tie diabetes, yakni tipe 1, tipe 2, gestasional diabetes (diabetes kehamilan), dan diabetes tipe lain (seperti karena gangguan hormon, autoimun, penggunaan obat-obatan steroid dosis tinggi). Keempat tipe ini kemudian dijadikan patokan klasifikasi tindakan preventif dan pengobatan diabetes. Mengapa bisa terjadi diabetes meletus tipe 2 pada wanita hamil? Ada pameo dimasyarakat ayng beranggapan ketika hamil, sang ibu makan untuk 2 orang. Pada hal pada saat hamil terjadi ketidakstabilan hormonal progesteron tinggi, sehingga meningkatkan sistem kerja tubuh untuk merangsang sel-sel berkembang (termasuk pada janin). Tubuh pun memberikan sinyal rasa lapar. Pada puncaknay, ini menyebabkan sistem metabolisme tubuh tidak bisa mnerima langsung asupan kalori dan menggunakan secara total. Selain itu, ada kerja hormon seperti progesteron dan astrogen yang fluktuatif memberi ekses pada insulin.
Berbeda pasien wanita tipe 1 yang umumnya sudah mengetahui sejak dini (bisa diketahui sejak belasan tahun) sehingga harus terencana betul ketika akan hamil. Ia disarankan untuk tidak hamil sebelum dokter menilai diabetes meletus yang diidapnya terkendali untuk menjalani proses kehamilan hingga kelahiran. Pada saat hamil, penggunaan obat-obatan insulin pun harus dipantau. Dan 98% penderita yang hamil, rata-rata melahirkan dengan operasi caesar, untuk mengurangi risiko kegagalan dalam proses persalinan baik bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan. Diabetes meletus tipe 1 ini lebih banyak disebabkan oleh proses autoimun atau proses kerusakan sel beta pankreas sebagai penghasil hormon insulin secara otomatis dan prose ini tidak dapat dikendalikan secara sadar.
- Obesitas jadi pemacu
Gejala umum dikenal adalah banay minum, poli uri (air seni banyak) dan banyak makan. Namun diabetes juga identik dengan gejala lain seperti cepat ngantuk, gatal-gatal, cepat capek, sering keputihan juga munculnya bisul. Ini disebabkan gula darah sangat mempengaruhi jaringan tubuh. Banyak faktor risiko dan lingkungan pemicu diabetes yang sering diabaikan, terutama pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Diabetes meletus sendiri disebabkan oleh banyak hal, mulai insulin yang mengalami inefektivitas dan tidak berfungsi mengontrol gula dalam darah dengan baik, atau insulin yang lebih banyak terkuras untuk mengontrol lemak.
Padahal, insulin merupakan protein yang sangat senstif. Fungsinya sebagai anak kunci untuk membuka sel-sel agar gula bisa masuk ke dalamnya. Obesitas merupakan faktor utama pemicu insulin manjadi lebih sedikit karena terdesak oleh kerja lemak yang banyak tersebut. Apalagi pada orang yang tidak banyak bergerak, insulin juga bisa inaktif.
Gula yang seharusnya didistribusikan mengikuti peredaran darah ke sel-sel yang membutuhkan saat kita bergerak jadi tidak optimal. Nah, intek gula ayng terlalu banyak akan membuat insulin tidak optimal meski jumlahnya cukup. Selain itu juga akan meningkatkan risiko insulin resistance.
Saat gula banyak, pankreas akan memproduksi insulin sebanyak-banyaknya. Dan pada 2 jam setelah makan, gula darah turun serendah-rendahnya. Ini adalah salah satu tanda insulin resistance. Setelah berjalan 5-10 tahun dapat mengakibatkan kegagalan organ pemroduksi insulin dan terjadilah diabetes.
SUMBER : NOVA 1132 / XXII 2 – 8 NOVEMBER 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar