Senin, 08 November 2010

kalimat efektif

Kalimat efektif adalah suatu kalimat yang dapat menimbulkan gagasan pada pemikiran pendengar atau pembaca, sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami isi / makna dari kalimat tersebut. Suatu kalimat yang bersifat efektik akan mempermudah kecepatan daya tangkap untuk mengetahui pengertian dari kalimat yang disampaikan.
Kalimat efektif memiliki cirri-ciri yang dapat membedakannya dengan kalimat lain, misalnya saja:
- Kesepadanan struktur kalimat
- Keparalelan bentuk dari kalimat
- Ketegasan makna / arti
- Kehematan kata dalam suatu kalimat
- Kecermatan penalaran
- Perpaduan kata
- Penyimpulan suatu gagasan
- Kelogisan bahasa yang digunakan

Syarat – syarat kalimat efektif :
- Koherensi :
Suatu kalimat efektif harus memiliki unsur koherensi yaitu perpaduan antar kata yang digunakan untuk membentuk suatu kalimat yang efektif.
Suatu kalimat dikatakan memenuhi unsur koherensi bila terdapat, subjek, predikat, objek dan keterangan didalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif yang salah :
“Atas perhatian semua saudara-saudari, saya ucapkan terima kasih.”
Kalimat diatas salah maka seharusnya :
“Atas perhatian saudara-saudari, saya ucapkan terima kasih.”


- Keparalelan :
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat efektif dapat diartikan sebagai keparalelan kalimat. Yang berarti kalimat pertama dengan kalimat kedua memiliki penggunaan frase yang sama. Misalnya, apabila kalimat pertama menggunakan imbuhan di- maka kalimat kedua juga harus menggunakan imbuhan di-.

Contoh kalimat yang salah :
“Rak buku itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dilakukan pembersihan.”
Kalimat yang benar :
“Rak buku itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dibersihkan.”

- Kehematan :
Penggunaan jumlah kata dalam membuat suatu kalimat harus diperhatikan. Karena kalimat efektif adalah kalimat yang padat dan jelas, sehingga tidak perlu digunakan kata-kata yang tidak penting didalamnya. Karena hanya akan memperluas penyampaian kalimat yang ingin disampaikan, dapa disebutkan sebagai kata yang tidak memiliki pengaruh apa-apa dalam kalimat yang disampaikan maknanya. Misalnya pemakaian persamaan kata dalam satu kalimat itu harus dihindari, dan pengulangan penyebutan subjek.

Contoh kalimat yang salah :
“Kepasa seluruh hadirin sekalian silahkan menikmati hidangan yang disediakan.”
Kalimat yang benar :
“Kepasa hadirin sekalian silahkan menikmati hidangan yang disediakan.”
- Penekanan :
Kalimat yang akan disampaikan diperlukan penekanan intonasi agar para pendengar atau pembaca tidak salah mengartikan suatu kata yang digunakan.

- Kevariasian :
Kevariasian yang digunakan dalam kalimat memiliki kemungkinan untuk memulai suatu kalimat demi efektifitas yaitu pembukaan kalimat dengan menggunakan frase-frase bahasa.



tugas 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar