Senin, 08 November 2010

alinea

Pengertian alinea :
Alinea sering juga disebut sebagai paragraph. Paragraph/alinea merupakan sekumpulan kalimat yang memiliki satu gagasan atau ide pokok. Dimana antara kalimat yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk menghasilkan suatu gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Biasanya dalam sebuah paragraph terdapat lima kalimat atau lebih. Tetapi sebaiknya tidak terlalu banyak karena akan mempersulit orang yang mendengar atau membacanyanya. Karena terlalu panjang sehingga melekahkan untuk dibaca atau didengar.
Suatu paragraph memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Misalnya dalam sebuah paragraph terdapat 5 buah kalimat. Dimana satu kalimatnya merupakan kalimat utama, sedangkan 4 kalimat lainnya adalah kalimat penjelas. Kalimat penjelas digunakan untuk menjelaskan kalimat utama. Dan kalimat utama merupakan inti dari satu paragraph tersebut.
Paragraph yang baik tentu memiliki 2 komponen utama yaitu :
1. kesatuan paragraf :
kesatuan paragraf, yang berarti kalimat – kalimat yang membentuk suatu paragraph harus saling berkaitan untuk menghasilkan suatu ide pokok dalam paragraph tersebut. Kalimat yang terdapat dalam satu paragraph harus benar-benar dicermati agar tidak ada kalimat yang menyimpang dari inti paragraph.

2. keterpaduan paragraf :
keterpaduan paragraf, yang berarti penyusunan kalimat dalam suatu paragraf saling berpadu agar tidak menyimpang dari hal ayng akan disampaikan. Agar paragraf menjadi padu maka digunakan pengait yaitu; ungkapan penghubung transisi antara lain hubungan tambahan, hubungan pertentangan, hubungan perbandingan, hubungan akibat, hubungan tujuan, hubungan singkatan, hubungan waktu dan tempat; kata ganti ada 2 macam yaitu, kata ganti orang dan kata ganti yang lain ; kata kunci.

Jenis – jenis paragraf :
- jenis paragraf berdasarkan sifat:
1. paragraf pembuka yaitu paragraf yang mempunyai gagasan pokok dalam pembukaan suatu cerita. Paragraf pembuka harus mamiliki isi yang menarik, agar pembaca berminat untuk membaca lebih lanjut.
2. Paragraf penghubung yaitu paragraf yang terdapat diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Paragraf penghubung ini merupakan inti dari sebuah cerita yang terdiri dari beberapa paragraf. Dimana terdapat masalah dan solusi. Pada paragraf penghubung ini terdapat beberapa jenis yaitu, deskritif yang menerangkan keterangan dari hal yang akan disampaikan biasanya berisi tentang latar tempat, waktu, dan sebagainya. Paragraf naratif berisi tentang penceritaan secara detail seperti biodata seseorang atau sebagainya. Eksposisi berarti berisi tentnag pengetahuan misalnya tentang proses pembuatan jenis makanan atau adonan kue.
3. Paragraf penutup yaitu paragraf yang berisi tentang kesimpulan dari masalah dan solusi yang disampaikan dalam paragraf penghubung. Dalam paragraf penghubung juga terdapat pendapat atau saran dari penulis kepada pembaca mengenai hal yang dibicarakan sebelumnya.
Paragraf penutup sebaiknya tidak terlalu panjang karena hanya sebagai penutup dari hasil yang telah diceritakan.
- jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama :
1. paragraf deduktif yaitu paragraf yang memiliki letak kalimat utama atau gagasan pokok pada awal paragraf. Dan memiliki kalimat penjelas setelah kalimat utama. Tetapi kalimat penjelas itu tetap berhubungan atau menjelaskan tentang kalimat utama.
2. paragraf induktif yaitu paragraf yang memiliki letak kalimat utama pada akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya terdapat pada awal paragraf .
3. paragraf gabungan atau campuran yaitu paragraf yang memiliki 2 kalimat utama. Kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf. Sehingga kalimat penjelasnya terdapat pada tengah-tengah antara awal dan akhir paragraf tadi.
4. paragraf tanpa kalimat utama yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Jadi seluruh kalimat dalam paragraf tersebut merupakan kalimat penjelas saja. Retapi tetap saling berhubungan. Paragraf ini sering ditemukan pada paragraf eksposisi dan deskripsi.
Pola pengembangan paragraf :
- pertentangan
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata “dengan ini, dengan halnya, dan sebagainya”.
- Perbandingan
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata “seperti halnya, sedemikian juga, sama dengan, dan sebagainya”
- Analogi
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan objek yang menjelaskan objek lain yang memiliki kesamaan.
- menggunakan contoh-contoh
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan contoh – contoh untuk lebih memperjelas hal ayng ingin disampaikan.
- sebab-akibat
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata akibatnya, padahal, oleh karena itu dan karena.
- akibat-sebab
merupakan kebalikan dari sebab-akibat.
- Definisi
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan kata benda pada awal paragraf.
- Klasifikasi
pengembangan paragraf dengan cara pengembangan biasanya menggunakan dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
- klimaks dan anti-klimaks
pengembangan paragraf dengan memiliki Gagasan utama yang mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya.
- Proses
pengembangan paragraf dengan Proses merupakan urutan dari suatu tindakan untuk menciptakan sesuatu atau urutan dari suatu peristiwa.
- batasan objek
pengembangan paragraf yang berisi Untuk menjelaskan pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulis dapat menyertakan ilustrasi-ilustrasi yang nyata (kongkret).
- umum khusus
pengembangan paragraf dengan dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas



tugas 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar