Tingkat persaingan yang tinggi menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga murah, sehingga perusahaan perlu memberikan perhatian serius terhadap biaya kualitas. Analisa yang tepat terhadap biaya kualitas memungkinkan perusahaan untuk mengetahui sumber-sumber biaya kualitas yang tidak effisien sehingga dapat diambil tindakan yang tepat dan sesuai untuk mengatasinya. Effisiensi biaya kualitas pada akhirnya juga akan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar.
1. Definisi dan Pengelompokan Biaya Kualitas
Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul dari semua kegiatan yang bertujuan untuk mencegah, menilai, dan memperbaiki kualitas dari produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu industri. Biaya-biaya tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan metode Prevention Apprisal Failure (PAF) menjadi :
• Biaya pencegahan, yaitu biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya ini meliputi biaya yang berhubungan dengan perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem kualitas.
• Biaya penilaian, yaitu biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa telah sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas.
• Biaya kegagalan Internal, yaitu biaya yang terjadi karena adanya ketidak sesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang atau jasa dikirimkan ke pihak luar (pelanggan).
• Biaya kegagalan eksternal, yaitu biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan dan diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan. Biaya ini dapat menyebabkan reputasi yang buruk, kehilangan pelanggan, dan penurunan pangsa pasar.
Elemen biaya kualitas untuk setiap jenis industri berbeda-beda karena disesuaikan dengan kondisi masing-masing proses dan karakteristik kualitas dari produk/jasa yang dihasilkan, tetapi pengelompokan dengan metode PAF berlaku secara umum bagi semua jenis industri.
2. Pelaporan Biaya Kualitas
Pelaporan biaya kualitas harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan dan kepada siapa akan dilaporkan. Top level manager membutuhkan informasi yang bersifat global untuk analisa dan keputusan jangka panjang. Middle level manager membutuhkan informasi dari masing-masing departemen untuk analisa dan keputusan jangka menengah. Sedangkan Low level manager membutuhkan informasi detail dari setiap bagian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dapat membuat analisa dan keputusan jangka pendek.
3. Analisa Biaya Kualitas
Analisa terhadap biaya kualitas dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Dua metode yang paling dikenal dan mudah untuk digunakan, yaitu trend analysis dan pareto chart. Trend analysis digunakan untuk membandingkan data sekarang dengan data masa lalu. Trend analysis dapat memberikan informasi mengenai rencana jangka panjang dan penilaian terhadap program peningkatan kualitas. Melalui trend analysis bisa dilihat pergerakan biaya kualitas dari waktu kewaktu sehingga dapat dilakukan penilaian. Pareto chart adalah histogram dari faktor-faktor yang mempunyai kontribusi terhadap permasalahan kualitas, dibuat mulai dari yang mempunyai frekuensi paling banyak sampai dengan yang mempunyai frekuensi paling rendah.
Kegunaan dari Pareto chart untuk melihat bagian mana yang paling vital, yang nantinya akan dilakukan perbaikan pada bagian yang paling vital tersebut.
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
Rabu, 25 Mei 2011
fungsi akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
pengertian akuntansi
Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis?
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Menurut American Accounting Association (AAA). Akuntansi itu merupakan :
"...Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut".
"...the proceed of identifying, measuring and communicating economic information to permit informed judgment and decisions by user of the information".
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Menurut American Accounting Association (AAA). Akuntansi itu merupakan :
"...Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut".
"...the proceed of identifying, measuring and communicating economic information to permit informed judgment and decisions by user of the information".
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
sejarah akuntansi
Menurut para ahli ekonomi, akuntansi ada sejak manusia mengenal uang sebagai alat untuk pembayaran yang sah. Pencatatan keluar masuknya uang, timbulnya hutang - piutang serta transaksi-transaksi lainnya dilakukan orang mula-mula di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan lontar. Naskah yang menggunakan lontar tersebut berasal dari negara Arab (Mesir), pada waktu itu Mesir merupakan Koloni (Jajahan) Romawi. Naskah tersebut hingga sekarang masih tersimpan dengan baik, berasal dari Babilonia pada tahun 3600 SM.
Setelah bangsa Romawi menemui kesulitan menggunakan angka-angka mereka sendiri didalam pencatatan akuntansi, maka kemudian mereka menggunakan angka Arab (angka desimal), yang pada waktu itu sudah dikenal oleh orang Mesir.
Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (DOUBLE - ENTRY) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Double - Entry merupakan pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu "debet dan kredit" yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Pada abad ke 15 tepatnya tahun 1494 akuntansi yang menggunakan angka Arab berkembang di Italia. Buku yang pertama diterbitkan oleh orang Italia tentang akuntansi baru muncul pada akhir abad ke 15, dimana buku ini merupakan hasil karya seorang Venesia yang bernama Luca Pacioli. Buku ini berjudul "SUMMA DE ARITHMATICA, GEOMETRICA PROPORPIONI ET PROPORTIONALITA". Bagian dari buku tersebut yang membahas tentang akuntansi berjudul "TRACTACUS DE COMPUTIS ET SCRIPTORIA". Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa barat dan kemudian dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli akuntansi sehingga timbulah beberapa sistem akuntansi dengan tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh Luca Pacioli.
Sistem yang berkembang tersebut dinamakan sesuai dengan nama yang mengembangkannya atau nama negaranya masing-masing. Misalnya sistem Belanda (Sistem Continental) dan Amerika serikat (Sistem Anglo Saxon). Sistem-sistem tersebut kemudian berjalan sesuai dengan perkembangannya. Pada abad sekarang ini sistem yang paling banyak digunakan yaitu sistem Anglo Saxon, hal ini disebabkan karena sistem Anglo Saxon dapat digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi, sedangkan sistem yang lainnya agak sukar untuk digunakan. Hal ini disebabkan karena sistem yang lain sering memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi sedangkan dalam sistem Anglo Saxon, pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Teori dan praktek akuntansi semakin berkembang pada abad ke 20 sejalan dengan perkembangan teknologi. seperti program-program akuntansi komputer yang semakin banyak beredar dipasaran pada saat ini.
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
Setelah bangsa Romawi menemui kesulitan menggunakan angka-angka mereka sendiri didalam pencatatan akuntansi, maka kemudian mereka menggunakan angka Arab (angka desimal), yang pada waktu itu sudah dikenal oleh orang Mesir.
Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (DOUBLE - ENTRY) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang terkenal dan ulung pada abad itu. Double - Entry merupakan pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu "debet dan kredit" yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.
Pada abad ke 15 tepatnya tahun 1494 akuntansi yang menggunakan angka Arab berkembang di Italia. Buku yang pertama diterbitkan oleh orang Italia tentang akuntansi baru muncul pada akhir abad ke 15, dimana buku ini merupakan hasil karya seorang Venesia yang bernama Luca Pacioli. Buku ini berjudul "SUMMA DE ARITHMATICA, GEOMETRICA PROPORPIONI ET PROPORTIONALITA". Bagian dari buku tersebut yang membahas tentang akuntansi berjudul "TRACTACUS DE COMPUTIS ET SCRIPTORIA". Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa barat dan kemudian dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli akuntansi sehingga timbulah beberapa sistem akuntansi dengan tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh Luca Pacioli.
Sistem yang berkembang tersebut dinamakan sesuai dengan nama yang mengembangkannya atau nama negaranya masing-masing. Misalnya sistem Belanda (Sistem Continental) dan Amerika serikat (Sistem Anglo Saxon). Sistem-sistem tersebut kemudian berjalan sesuai dengan perkembangannya. Pada abad sekarang ini sistem yang paling banyak digunakan yaitu sistem Anglo Saxon, hal ini disebabkan karena sistem Anglo Saxon dapat digunakan untuk mencatat berbagai macam transaksi, sedangkan sistem yang lainnya agak sukar untuk digunakan. Hal ini disebabkan karena sistem yang lain sering memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi sedangkan dalam sistem Anglo Saxon, pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Teori dan praktek akuntansi semakin berkembang pada abad ke 20 sejalan dengan perkembangan teknologi. seperti program-program akuntansi komputer yang semakin banyak beredar dipasaran pada saat ini.
sumber : http://pengertian-bisnis.blogspot.com/2009/02/sejarah-akuntansi-dasar_18.html
belajar akuntansi
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Magginson et al., 2000). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur (Bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.
Masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit. Perlunya penyusunan laporan keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit dari kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah membentuk tim kerja untuk menyusun Standar Akuntansi Keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini karena keberadaan standar akuntansi keuangan (SAK) untuk usaha kecil dan menengah (UKM) sudah lama dinantikan. Penyusunan ini dengan mengadopsi draf International Financial Reporting for Small Medium Entreprise (IFRS for SMEs) yang telah diterbitkan pada Februari 2007. Adopsi yang dilakukan oleh DSAK-IAI akan lebih fleksibel, karena draf dari IFRS sangat kompleks.
Selama ini banyak dari UKM belum menyusun laporan keuangan karena ketiadaan standar akuntansi keuangan untuk UKM. Akibat hal itu perbankan menerapkan kriteria dan syarat penyaluran kredit yang sama antara usaha kecil menengah dan usaha besar, yang sebenarnya tidak tepat diukur dari kemampuan antarkeduanya. Terkait hal itu, Standar Akuntansi Keuangan untuk UKM sebagai infrastruktur UKM agar layak dari sisi peraturan bank harus berbeda dengan SAK non UKM.
sumber :http://kampungwirausaha.com/untuk-apa-belajar-akuntansi-ribet-ah.html
Masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit. Perlunya penyusunan laporan keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit dari kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah membentuk tim kerja untuk menyusun Standar Akuntansi Keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah. Hal ini karena keberadaan standar akuntansi keuangan (SAK) untuk usaha kecil dan menengah (UKM) sudah lama dinantikan. Penyusunan ini dengan mengadopsi draf International Financial Reporting for Small Medium Entreprise (IFRS for SMEs) yang telah diterbitkan pada Februari 2007. Adopsi yang dilakukan oleh DSAK-IAI akan lebih fleksibel, karena draf dari IFRS sangat kompleks.
Selama ini banyak dari UKM belum menyusun laporan keuangan karena ketiadaan standar akuntansi keuangan untuk UKM. Akibat hal itu perbankan menerapkan kriteria dan syarat penyaluran kredit yang sama antara usaha kecil menengah dan usaha besar, yang sebenarnya tidak tepat diukur dari kemampuan antarkeduanya. Terkait hal itu, Standar Akuntansi Keuangan untuk UKM sebagai infrastruktur UKM agar layak dari sisi peraturan bank harus berbeda dengan SAK non UKM.
sumber :http://kampungwirausaha.com/untuk-apa-belajar-akuntansi-ribet-ah.html
tugas softskill (analisis)
Analisis makalah “Suatu Model Kaidah Pemenggalan Suku Pertama Pada Kata Bahasa Indonesia: Kasus Pada Huruf Awal B”:
1. Penggunaan bahasa dalam makalah ini sudah cukup baik, meskipun masih ada beberapa kalimat yang penggunaannya kurang tepat. Misalnya apda kalimat “Di antaranya muncul bidang pengetahuan seperti linguistic komputasional dan bahkan intelegensi biatan.” Terdapat kesalahan penggalan kata pada kata di antaranya, penulisan yang tepat adalah diantaranya.
2. Sistematika penulisan makalah sudah baik. Judul makalah ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal dan penulisannya rata tengah.
Penandaan peringkat juga sudah benar, yaitu diberi penomoran seperti dibawah ini:
1. Pendahuluan
2. PemenggalanSuku Kata
2.1 PemenggalanSukuPertamapada Kata
2.2 KaidahPemenggalanSukuPertama
3. Percobaan
4. HasilPercobaan
5. Kesimpulan
3. Pokok bahasan dalam makalah ini, disampaikan secarfa rinci dan terurut. Bagian pendahuluan menjelaskan secara umum tentang apa inti dari makalah tersebut. Dan bagian isi membahas mengenai pemenggalan kata dan contoh-contohnya. Pada makalah ini juga berisi tentang percobaan yang telah dilakukan dan hasil dari percobaan tersebutpun dijelaskan secara terinci dalam makalah ini. Sehingga pembaca dapat mengetahui penjelasan secara detail mengenai masalah pemenggalan kata.
4. Penyajian tabel dan gambar dalam makalah ini, disajikan dengan baik dan memudahkan pembaca untuk mengerti permasalahan pemenggalan kata dan contoh-contohnya.
5. Daftar pustaka ditulis pada bagian akhir makalah ini. Tujuan penulisan daftar pustaka ini agar pembaca dapat mengetahui nara sumber dari penulisan dalam makalah tersebut.
Analisis makalah yang bertopik “Pengintergrasian Teknologi Informasi dalam Kelas” dengan judul “konferensi internasional pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing”.
1. Penggunaan bahasa dalam makalah ini sudah cukup baik, meskipun masih ada beberapa kalimat yang penggunaannya kurang tepat. Misalnya apda kalimat
2. Sistematika penulisan makalah sudah baik. Judul makalah ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal dan penulisannya rata tengah.
Penandaan peringkat juga sudah benar, yaitu diberi penomoran seperti dibawah ini:
1. Abstraksi
2. Pendahuluan
3. Konsep sanding kata
4. Mesin pencari google sebagai sumber korpus sanding kata
5. Memastikan sanding kata yang tepat melalui google
6. Mencari sanding kata
7. Google dan Pencarian bahasa
8. Simpulan dan saran
3. Pokok bahasan dalam makalah ini, disampaikan secara rinci dan terurut. Bagian pendahuluan menjelaskan secara umum tentang apa inti dari makalah tersebut. Dan bagian isi membahas mengenai pemenggalan kata dan contoh-contohnya. Pada makalah ini juga berisi tentang percobaan yang telah dilakukan dan hasil dari percobaan tersebutpun dijelaskan secara terinci dalam makalah ini. Sehingga pembaca dapat mengetahui penjelasan secara detail mengenai masalah pemenggalan kata.
4. Penyajian tabel dan gambar dalam makalah ini, disajikan dengan baik dan memudahkan pembaca untuk mengerti permasalahan pemenggalan kata dan contoh-contohnya.
5. Daftar pustaka ditulis pada bagian akhir makalah ini. Tujuan penulisan daftar pustaka ini agar pembaca dapat mengetahui nara sumber dari penulisan dalam makalah tersebut.
kelompok : apriana (10108276)
fissheal manuel (10108833)
zeresy rahantoknam (12108139)
1. Penggunaan bahasa dalam makalah ini sudah cukup baik, meskipun masih ada beberapa kalimat yang penggunaannya kurang tepat. Misalnya apda kalimat “Di antaranya muncul bidang pengetahuan seperti linguistic komputasional dan bahkan intelegensi biatan.” Terdapat kesalahan penggalan kata pada kata di antaranya, penulisan yang tepat adalah diantaranya.
2. Sistematika penulisan makalah sudah baik. Judul makalah ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal dan penulisannya rata tengah.
Penandaan peringkat juga sudah benar, yaitu diberi penomoran seperti dibawah ini:
1. Pendahuluan
2. PemenggalanSuku Kata
2.1 PemenggalanSukuPertamapada Kata
2.2 KaidahPemenggalanSukuPertama
3. Percobaan
4. HasilPercobaan
5. Kesimpulan
3. Pokok bahasan dalam makalah ini, disampaikan secarfa rinci dan terurut. Bagian pendahuluan menjelaskan secara umum tentang apa inti dari makalah tersebut. Dan bagian isi membahas mengenai pemenggalan kata dan contoh-contohnya. Pada makalah ini juga berisi tentang percobaan yang telah dilakukan dan hasil dari percobaan tersebutpun dijelaskan secara terinci dalam makalah ini. Sehingga pembaca dapat mengetahui penjelasan secara detail mengenai masalah pemenggalan kata.
4. Penyajian tabel dan gambar dalam makalah ini, disajikan dengan baik dan memudahkan pembaca untuk mengerti permasalahan pemenggalan kata dan contoh-contohnya.
5. Daftar pustaka ditulis pada bagian akhir makalah ini. Tujuan penulisan daftar pustaka ini agar pembaca dapat mengetahui nara sumber dari penulisan dalam makalah tersebut.
Analisis makalah yang bertopik “Pengintergrasian Teknologi Informasi dalam Kelas” dengan judul “konferensi internasional pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing”.
1. Penggunaan bahasa dalam makalah ini sudah cukup baik, meskipun masih ada beberapa kalimat yang penggunaannya kurang tepat. Misalnya apda kalimat
2. Sistematika penulisan makalah sudah baik. Judul makalah ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal dan penulisannya rata tengah.
Penandaan peringkat juga sudah benar, yaitu diberi penomoran seperti dibawah ini:
1. Abstraksi
2. Pendahuluan
3. Konsep sanding kata
4. Mesin pencari google sebagai sumber korpus sanding kata
5. Memastikan sanding kata yang tepat melalui google
6. Mencari sanding kata
7. Google dan Pencarian bahasa
8. Simpulan dan saran
3. Pokok bahasan dalam makalah ini, disampaikan secara rinci dan terurut. Bagian pendahuluan menjelaskan secara umum tentang apa inti dari makalah tersebut. Dan bagian isi membahas mengenai pemenggalan kata dan contoh-contohnya. Pada makalah ini juga berisi tentang percobaan yang telah dilakukan dan hasil dari percobaan tersebutpun dijelaskan secara terinci dalam makalah ini. Sehingga pembaca dapat mengetahui penjelasan secara detail mengenai masalah pemenggalan kata.
4. Penyajian tabel dan gambar dalam makalah ini, disajikan dengan baik dan memudahkan pembaca untuk mengerti permasalahan pemenggalan kata dan contoh-contohnya.
5. Daftar pustaka ditulis pada bagian akhir makalah ini. Tujuan penulisan daftar pustaka ini agar pembaca dapat mengetahui nara sumber dari penulisan dalam makalah tersebut.
kelompok : apriana (10108276)
fissheal manuel (10108833)
zeresy rahantoknam (12108139)
Langganan:
Postingan (Atom)